Cerita Lengkap Pertengkaran Terbesar Super Junior di Masa Mr. Simple Part-1


Aku ini kan emang lagi ngikutin super junior lagi ya, kira-kira sejak tahun 2018, setelah vakum gara-gara anggota suju pada wamil dan nggak suka kalau suju gak lengkap (mutung ceritanya). Dan nggak kerasa aja sih sekarang udah 2021 wkwk. Setelah Donghae Eunhyuk balik wamil, aku mulai ngikutin mereka lagi meskipun masih harus nunggu Ryeowook dan Kyuhyun, Tapi minimal nggak kayak dulu yang masih nungguin dari Heechul mulai wamil. 

Nah, trus, aku tuh baru ngeh kalau selama aku vakum tuh banyak cerita-cerita behind the scene tentang hubungan super junior yang emang masa-masa terberat mereka, dan aku nggak tahu. Jadi selama aku dulu ngikutin yang tahun 2009-2012 itu (berhenti ngikutin mulai di era mr.simple), aku tahu mereka tuh emang berjuang banget, tapi ternyata yang aku ikutin itu masih perjuangan menuju puncak kejayaan mereka. (Sorry-Sorry dan Mr.Simple). Pertengkaran mereka yang aku dapat ceritanya bukan jenis yang bakal menghancurkan sebuah grup (atau masih bisa diatasi).

Ternyata, justru ketika mereka udah dipuncak dan aku malah nggak ngikutin, mereka malah jadi lebih banyak bertengkar bahkan ya emang sampai ekstrim banget gitu. Bener-bener kayak drama. Aku baru tahu ternyata mereka terkenal karena beberapa kisah pertengkaran mereka yang ternyata emang sudah melegenda, dan aku bener-bener baru tahu.

Cerita mereka sekarang kalau didengarkan pasti terdengar lebih seperti kisah pelajaran hidup karena buktinya mereka bertahan. Nah ini nih, pertengkaran yang bikin mereka malah bertahan bahkan selama 15 tahun lah yang aku nggak dapat selama vakum super junior.

So setelah comeback mengikuti Suju lagi dan melakukan banyak riset ulang (kayak apa aja dah), aku aku akhirnya dapat cerita lengkap mengenai pertengkaran terhebat super junior di Era Mr.Simple. Lagunya lagi hits banget, tapi malah mereka emang paling tinggi emosinya juga adalah di masa ini. Bahkan di masa-masa inipun Leeteuk belum bisa berdamai untuk sedikit melonggarkan ambisinya sebagai yang nomor satu. 

Beginilah cerita pertengkaran mereka di era Mr. Simple.

Aku dapat dari berbagai sumber, tapi yang paling jelas adalah yang versi Strong Heart ya. Mungkin aku akan menambahkan sumber lainnya, jika ada yang perlu ditambahkan. Disini aku akan menuturkannya sebagai pihak ketiga ya, jadi aku transform cerita mereka yang terpisah menjadi satu cerita, tentu saja dengan tetap mengutip cara member bercerita.

Awalnya, yang bersiteru dalam pertengkaran disini diawali oleh Donghae. Ironisnya, Donghae yang membuat masalah justru berhasil keluar dari atmosfer pertengkaran yang sangat kental pada saat itu. Bener-bener nih anak bikin geleng-geleng kepala ya. Gimana coba, ini si biang kerok malah seolah-olah nggak tahu apa-apa. Kayaknya bagian ini kemudian diungkapkan oleh member beberapa waktu lalu.

Meskipun yang memulai adalah Donghae, tapi yang benar-benar terlibat adalah Leeteuk, Kyuhyun, dan Eunhyuk. Kemudian dilanjutkan oleh Shindong dan Yesung. (terjebak dalam atmosifir)

Jadi begini kisah selengkapnya:


Super Junior saat itu sedang memiliki waktu luang di sebuah acara televisi sekitar 4 jam, sehingga anggota yang mau pulang ke dorm bisa pulang, yang mau tetap di lokasi bisa tetap di lokasi. Saat itu Kyuhyun menggunakan waktunya untuk pergi ke gereja, dan khotbah saat itu sangat hangat dan menyenangkan. Jika saya berubah dulu, orang lain akan berubah. Jika saya mendekati orang lain dengan tersenyum, maka orang lain akan tersenyum juga. Jika kita penuh dengki, maka begitupun orang lain. 

Sedangkan di waiting room anggota suju hanya ada Leeteuk, Donghae, dan Shindong (yang sedang tidur), beberapa make up artis, dsb. Ada juga victoria juga di ruangan tersebut.

Leeteuk bilang kedua orang ini untuk membuat moodnya naik. Dia nyuruh Eunhyuk dan Donghae untuk bercanda padanya. "Terserah kalian mau ngapain."


Dengan begitu Donghae dan Eunhyuk pun akhirnya bercanda dengan menggunakan Leeteuk yang pasrah dijadikan objek. Candaan khas cowok gimana sih.

Sampai satu titik, Leeteuk pun lelah dan akhirnya dia tidur di salah satu kursi dengan menutupi dirinya menggunakan selimut.

Pada saat itu tampaknya Leeteuk sudah lelah, sehingga Eunhyuk pun paham bahwa ini saatnya mereka untuk berhenti bercanda.


Sayangnya, Donghae tidak pandai dalam membaca situasi. Dan Donghae pun bermain-main dengan tutup botol yang diisi air. Eunhyuk merasakan niat Donghae dan berusaha mencegah. "Hei.."
Tapi Donghae masih asik sendiri dan kemudian disiramkanlah air di tutup botol yang dipegangnya ke selimut di atas wajah Leeteuk yang tidur.

Leeteuk yang merasa ada percikan air seperti ludah, membuka selimutnya dan berkata. "Udah, cukup ya." Sambil tersenyum, meski dalam hati dia sebenarnya dilema antara mau marah atau menjaga imagenya sebagai seorang leader.

Leeteukpun kembali ke bawah selimut. Eunhyuk sudah melihat tanda bahwa Leeteuk sepertinya mulai marah serius, karena senyumnya terlihat sangat dipaksakan dan tidak alami. Tapi Donghae, ternyata tidak menyadarinya dan menyiramnya lagi.


Kali kedua, Leeteuk berkata "Sudah kubilang. Berhenti." Dengan gigi terkatup.

Saat itu, sepertinya Donghae sudah bisa melihat situasinya, bahwa Leeteuk mungkin akan sungguhan marah, dan iapun ragu apakah mau lanjut melakukannya.

Di saat-saat ia ragu itulah, Kyuhyun yang baru saja kembali dari gereja dan sedang sangat bersemangat untuk membuat orang lain bahagia, masuk ke dalam ruangan dan melihat Donghae sepertinya sedang melakukan sesuatu yang menyenangkan.


Kyuhyun berfikir, saat itu ia harus ikut bersenang-senang dengan para anggota.

Tanpa tahu apa situasinya, ia menawarkan diri untuk melakukannya "Aku saja yang akan melakukannya."

Karena Donghae dilema dan Eunhyuk tidak mau melakukannya.

Sayangnya, ia tidak tahu bahwa Leeteuk benar-benar sudah diambang batas kesabaran dan ketika Kyuhyun melakukannya lalu lari bersembunyi ke belakang kursi, amarah Leeteuk meledak.

"Siapa yang melakukannya!?" teriak Leeteuk begitu ia bangkit dari kursi tempatnya berbaring. Kyuhyun yang sedang bersembunyi terkikik karena merasa ini menyenangkan.

"Teuk Hyung, bukan aku yang melakukannya..." sanggah Donghae.


Karena ada Eunhyuk di sampingnya dan bertingkah seolah sedang mengulum senyum ia pun merasa pasti bahwa Eunhyuk lah biang kerok semuanya. Ia mendatangi Eunhyuk dan menempeleng kepala anak yang justru paling memahami situasinya. "Kamu ya!?"

Berhubung Eunhyuk adalah pihak yang berusaha mencegah Donghae melakukannya, dan ia bahkan tidak ikut andil sama sekali, ia kaget diteriaki begitu. Ia merasa tidak adil Leeteuk memperlakukannya seolah-olah Eunhyuk selalu menjadi biang kerok. Eunhyukpun tersulut amarah dan balik berteriak. "Bukan aku!!"

"Lalu siapa yang melakukannya!?"

Di sisi lain, Kyuhyun yang tadinya cekikikan karena berharap situasi akan menjadi lebih seru, kaget karena candaannya entah kenapa jadi besar dan emosi yang terasa menjadi sangat serius. Kyuhyunpun memutuskan untuk mengakui kesalahannya, berharap kalau ia mengaku situasinya akan menjadi lebih ringan.


Kyuhyun keluar dari persembunyinnya dan nyengir sambil berkata. "Aku yang melakukannya, Hyung."

Tapi ternyata, bukannya suasana menjadi lebih baik, Leeteuk justru mendatanginya penuh amarah dan langsung menempelengnya dengan keras, sambil mengatai bahwa Kyuhyun adalah anak nakal dan berani bikin masalah sama dia. 

Sedangkan Kyuhyun yang baru saja ditempeleng kepalanya hanya memandang Leeteuk dengan wajah bingung "Eh?"


"Sialan!" Leeteuk memukul kepala Kyuhyun lagi sambil berkata "Buruk sekali kelakuanmu!" katanya di hadapan banyak staff dan bahkan Victoria di ruangan tersebut. 

Amarah Leeteuk berbaur menjadi satu tanpa ia sadar bahwa Kyuhyun sebenarnya tidak tahu apa-apa, dan hanya berniat untuk bersenang-senang bersama semuanya. Tapi karena Leeteuk mengurus grup yang besar, Leeteuk berfikir bahwa setiap anggota selalu ada dimana saja dan selalu tahu apa saja.

Tiba-tiba situasi menjadi lebih tegang.


Dan disisi lain Shindong terbangun karena mendengar suara Kyuhyun dipukul. Kemudian ia mengetahui kejadiannya karena ada manajer yang merekam kejadiaan tersebut. Dari sudut pandang Shindong, sebenarnya tidak ada yang salah di situasi ini, hanya saja anggotanya sepertinya tidak tahu cara menghadapi masalah ini.


Akhirnya Shindong berusaha semampunya untuk membuat suasana lebih baik. Ia mendatangi setiap anggota, ia berkata kepada Eunhyuk "Udah, jangan diambil hati. Nanti kan kamu harus naik panggung lagi."

Shindong mendatangi Leeteuk dan mencoba menenangkannya. Ia juga mendatangi Kyuhyun sambil bertanya. "Kamu nggak apa?"

Tapi ternyata usahanya sia-sia. Ketiga orang di ruangan itu sudah sibuk dengan emosi mereka masing-masing.  Leeteuk akhirnya memutuskan keluar ruangan. 

Kyuhyun berfikir bahwa ini tidak seharusnya dilakukan oleh sang leader. Ia hanya menyiram satu kali, dan dia langsung dimarahi bahkan dipukul kepalanya. Ia merasa ini tidak adil baginya untuk diperlakukan dengan kasar hanya karena sebuah lelucon ringan seperti itu. Apalagi ia baru saja dari acara kebaktian yang membuatnya merasa sangat dirahmati, sehingga melihat Leeteuk yang marah sangat tidak sesuai dengan ekspektasinya. Merasa hal ini tidak benar, ia pun ikut keluar ruangan.

Kyuhyun dengan emosi yang masih meluap mendatangi Leeteuk yang sedang berada di kamar kecil melihat ke arah luar jendela dan ternyata sedang menangis. Kyuhyun juga dengan air mata berlinang bertanya. "Hyung, bukankah menurutmu yang kau lakukan ini salah? Bahkan jika saya membuat kesalahan yang lebih besar, bukankah kau tetap tidak seharusnya memperlakukanku begitu? Kau kan sudah kenal aku sejak lama!". Ia merasa sangat jengkel dan sedih.

Leeteuk yang masih mementingkan harga dirinya hanya menjawab, "Aku tidak ingin bicara padamu. Pergilah."

Takut Kyuhyun menangis semakin parah jika melanjutkan, iapun pergi meninggalkan sang leader.

Tak lama kemudian, Leeteuk mendatanginya. "Kyuhyun-ah, mari kita bicara" Ia terlihat ingin bicara dan minta maaf, tetapi Kyuhyun menjawab. "Tidak, aku tidak ingin bicara padamu saat ini." Kyuhyun pun pergi ke lantai atas dan ia kembali menangis sekalian menenangkan diri selama 30 menit sampai satu jam. 


Ketika sudah agak tenang, ia kembali ke ruang tunggu dan melihat Leeteuk sedang duduk di tangga dekat ruang tunggu. Pada saat itu, Kyuhyun merasa bahwa punggung sang leader tampak begitu kecil. Tapi ia tetap lanjut berjalan ke ruang tunggu dan diam di ruangan tanpa bicara dengan siapapun.

Kemudian Leeteuk kembali menghampirinya dan berkata "Kyuhyun-ah, jika nanti kita diumumkan menang.. kau saja yang maju pidato."

Kyuhyun sebenarnya sudah tidak terlalu marah, tetapi ia masih gengsi sehingga ia hanya menjawab. "Tidak mau."

"Harus kamu." Leeteuk bersikeras.

Kemudian Leeteuk pergi, dan meninggalkan Kyuhyun sendiri. Pada saat itu, dalam perenungannya Kyuhyun mendapati dirinya memikirkan tentang situasi tersebut. Ia tidak tahu apa yang dipikirkan Leeteuk tentangnya, dan ia ingin meminta maaf. Jadi Kyuhyun memikirkan sesuatu yang menyentuh untuk diungkapkan jika nanti mereka menang. Meskipun begitu ketika sudah pengumuman dan ternyata Super Junior menang Kyuhyun masih harus dipaksa untuk maju ke tengah bersama Eunhyuk.

"Aku tidak mau melakukannya," gerutu Kyuhyun
"Ayo, ayo.. sana ke tengah.." suruh sang Leader.

Sedangkan Shindong sibuk menyuruh adik-adiknya yang lain untuk tertawa dan tampak bergembira. "Ayo tersenyum.. tersenyum..."
Meskipun yah, paksaannya lagi-lagi tidak memberikan hasil yang ia inginkan.

Ketika akhirnya mereka sudah berdiri di depan, MC memberikan mic-nya kepada Eunhyuk, tetapi Kyuhyun mendapati bahwa ekspresi Eunhyuk tampak tidak menyenangkan untuk ukuran seseorang yang memenangkan penghargaanya. Apalagi setelah Eunhyuk berpidato, mic-nya tidak diberikan kepada Kyuhyun dan acara justru langsung ditutup oleh MC.

Atmosfir terasa sangat buruk meskipun mereka memenangkan penghargaan dan harus melakukan encore. Beberapa hanya menatap lantai, Eunhyuk bertepuk tangan dengan ekspresi yang tampak marah. Dan Shindong yang mengamati betapa tidak profesional para membernya, mulai emosi melihat tingkah mereka yang tampak seperti anak-anak.

Maka, ketika mereka kembali masuk ke ruang tunggu, emosi Shindong yang meledak lebih dulu.





bersambung...


Salam, Adlina Haezah

Komentar