Kenapa Ruve Harus Jadi ML? Review Ending Manhwa Populer : Abandoned Empress





WARNING! SPOILER ALERT!
Spesial Review ini dibuat karena kontroversi tentang ending ceritanya. Jadi bakal banyak spoiler ya....

Beeeeeehh~

Manhwa ini bener-bener ... apa ya.. berat...

sesuai dugaanku.

Tapi ini berpotensi sebagai cerita yang bagus, meskipun.. berat.

Aku sebenarnya udah sempet baca episode awal sekitar 2 episode, jauh sebelum tamat. Dan melihat review serta komentar, ini kok FL bakal jadi rebutan ya.. trus review lainnya mengenai ML yang terbagi menjadi 3 kubu: Allendis, Carsein, Ruve.

Dan aku berusaha untuk nggak peduli, tapi susah... pembahasan tentang manhwa ini sering sekali muncul dan termasuk sering menjadi pembicaraan, yang artinya.... manhwa ini bagus.

Walaupun bagus, aku bukan tipe yang mau baca cerita-cerita dimana MLnya bias, dan nggak jelas. Kubu terbagi. Takut aja gitu.. takut sakit hati kalau nggak sesuai ekspektasi.

Bahkan waktu komik ini tamatpun, kubunya masih terbagi.

Udah kayak aku nonton reply 1988 aja deh.

Dan aku berusaha mengalihkan perhatian ke manhwa lain meskipun ini sering sekali jadi salah satu komik yang direkomendasikan.

Sampai kemarin, aku akhirnya memutuskan serius membaca komik ini karena:

1. Niatnya cuma untuk ikut event kakaopage.

2. Penasaran, apa yang bikin komik ini jadi pembicaraan

3. Berusaha baca nggak pake feeling, pas loncat spoiler bacanya malah sambil nangis.

Dan well, kalau ada komik/novel/film/drama yang adegannya bikin aku emosional sampai menitikkan air mata, itu udah FIX ceritanya bagus. At least for me.


Beberapa review yang aku baca dan menjelaskan kenapa cerita ini menakjubkan dengan ending Ru dan Tia. Aku setuju sama review-review ini yang memberikan penekanan, kenapa Tia-Karsein nggak works untuk cerita macam The Abandoned Empress;






Translate: Saya tahu kita semua membenci Kaisar yang membunuh Tia di beberapa chapter awal, tetapi sebelum Anda mulai membenci Putra Mahkota / Kaisar ketika melihatnya lagi di timeline kedua - masa depan/masa kini, jangan lewati monolog atau bab ketika dia muncul. Meskipun di timeline pertama, tidak ada alasan baginya untuk mengeksekusi Tia, tapi di timeline ke-2 dia sangat berbeda dengan yang di timeline pertama. (mungkinkah ini adalah bentuk penebusan? 

MY REVIEW

- Semua monolog dan sekilas kata-kata yang keluar dari mulut Kaisar sangatlah penting untuk kamu bisa menikmati ceritanya. Jadi cobalah untuk bersabar ya saat membacanya. -

Plus karena aku udah tau endingnya, dan udah tahu MLnya, jadi seperti biasa opiniku sudah tergiring untuk fokus ke MLnya tersebut.

Di episode-episode awal sebenarnya aku bertanya-tanya apa yang membuat cerita ini terbagi kubunya. Dan setelah beberapa episode, aku akhirnya paham.

Akupun mencoba menelisik, kalau nih, aku nggak tau endingnya. Apa aku bakal tergiring untuk ngikutin opini yang lebih mendukung Carsein? Jujur aja, aku nggak yakin juga.

Tokoh Allendis, well, entah kenapa aku bisa lebih cepat mengeliminasi karakter dia dari tiga tokoh yang berpotensi sebagai ML ini. Apa ya, em... intuisiku berkata bahwa si penulis akan sangat rendah kemungkinannya memilih Allendis sebagai ML cerita ini.

Sedangkan Karsein dan Ruve, argh, itu emang 50:50 . Dan aku jujur aja nggak suka sama jenis cerita yang nggak jelas gini siapa tokoh-tokoh utamanya. Mending kalau drama ya, bisa ditelisik dari cast pemainnya. Ini kan nggak bisa. Satu-satunya yang bisa memastikan adalah spoiler endingnya. Itu aja. Dan itu juga yang termasuk aku mau baca, karena udah tahu endingnya. Tapi berat juga, aku takut membenci ML nya dikarenakan terlalu banyak yang ngeship Karsein-Tia.

Pertentangan pendapat ini mirip kayak waktu aku nonton Empress Ki.

Tapi semakin banyak episodenya, semakin aku membaca ceritanya, semakin aku paham kenapa ML nya adalah Ruve. 

Kenapa penulisnya memilih Ruve sebagai tokoh utama.

Kenapa penulisnya rela dihujat penggemar karena tidak membuat Tia dengan Karsein saja.

Karena, cerita ini adalah kisah romance-drama. Bukan Tragedy.

So, ada dua timeline yang sama-sama kuat penceritaannya. Timeline sebelum Tia kembali ke masa lalu, dan timeline setelah tia dibalikkan ke masa lalu.

Agar lebih mudah, aku akan bahas per timeline.



Masa Lalu

Disini ada sebuah toxic relationship di pihak Tia, Ruve, dan Jieun. Tidak hanya hubungannya yang memang sudah rusak, karakter setiap orangnya juga memang rusak. Tia memang tampak sangat kasihan karena kita melihat cerita dari sudut pandangnya. Tapi karakter Tia juga tidak menciptakan suasana yang baik untuk sekitarnya. Meskipun dia memiliki hati yang lembut dan sensitif, Tia disini tampak sangat bermartabat dan dingin. Dibandingkan mengungkapkan emosi, ia menganggapnya sebagai hal yang memalukan sehingga ia pendam seorang diri. Ia bertahan dengan cara yang salah, ia tidak meminta pertolongan, dan ia tidak menyadari bahwa ia berada dalam hubungan yang sudah hancur. Ia menyakiti dirinya sendiri dan yah, sampai akhirnya ia dieksekusi. So, meskipun kita memberikan empati pada karakter Tia, tapi tanpa sadar dia sendiri yang menciptakan lingkungan di sekitarnya. Ia terlalu sempurna sampai rasanya menakutkan.

Sifatnya yang dingin itu membuat hatinya tidak mudah terbaca. Karena selalu menyembunyikan emosinya, ia menjadi susah untuk didekati dan diberi kasih sayang. Ketangguhannya itu justru menghancurkan dirinya sendiri tanpa tidak disadari.

Dan aku membaca POV Ruve di masa-masa ini, dan kita tahu bahwa selain masalah racun yang diminum Ruve dan Tia selama bertahun-tahun, Ruve juga tidak dalam kondisi yang baik. Ia tahu bahwa Tia adalah nafasnya sejak gadis itu lahir, tetapi dinding yang tidak tersentuh dari pribadi Tia jugalah yang membuat Ruve tidak bisa mendekat dan salah paham. Ia sering mengira sifat dingin Tia karena kebenciannya dengan darahnya yang bukan bangsawan. Dan ketika Tia ingin mendapatkan cinta yang hangat, Ruve sendiri tidak memiliki kemampuan untuk hal tersebut. Mereka berdua harus di approach dengan cinta agar paham bagaimana cara mencintai satu dengan yang lain. Dan Jieun memberikannya kepada Ruve, sesuatu yang tidak pernah ia terima selama ini. So, bagaimana mungkin ia mengabaikan orang yang benar-benar peduli padanya? Tapi toh semua dapat bad ending di masa lalu kan. Ruve juga nggak lama mati, Jieun juga mati. Nggak ada deh tuh cerita Ruve-Jieun bahagia setelah kematian Tia.

Yah, jadi memang, setoxic itu hubungan mereka. Hal-hal yang mereka pendam dalam hati  selama bertahun-tahun itulah yang menjadikan mereka berdua yang sudah ditakdirkan malah menjadi sumber kebencian. Ketika Tia semakin membenci Ruve, Ruve juga semakin membenci Tia. Dan mereka tidak pernah benar-benar jujur satu sama lain.

Ini adalah timeline tragedy, dan itu sedih banget setiap membaca panel di masa ini. Apalagi waktu Tia tahu betapa cinta ayahnya padanya, aaargh~ aku kalau keinget adegan ini sampai hari kematian Tia bawaan pingin nangis.

Penyesalan Tia datang terlambat, dan kalau mengikuti POV Ruve juga penyesalannya datang terlambat.

Di masa ini, kalau saja Karsein muncul dan menyelamatkan Tia, mungkin Karsein akan menjadi ML cerita ini. Karena Ruve sudah tidak tertolong, Tia pun sudah terlalu hancur untuk memiliki hubungan yang sehat dengan Ruve. Ceritanya memang akan jadi romance-tragedy, tapi seriously, Karsein justru paling dibutuhkan di masa-masa ini. Dia mungkin akan menyembuhkan luka Tia, dan kita bisa berharap Tia mulai mencintai Karsein dibandingkan Ruve.                                         


                                   

Masa Kini

Tapi ketika kembali ke masa kini, dengan sebuah keputusan baru yang diambil Tia, dengan sudut pandang baru, dengan caranya mensyukuri setiap hal kecil yang diterimanya, sesuai hukum alam, ia akan merubah segala hal yang ada di sekitarnya.

Dibandingkan di masa lalu, Tia disini diliputi dengan perasaan cinta setiap harinya, sehingga tidak terlalu banyak racun dalam hatinya.

Sedangkan disisi lain, Ruve masih seperti di masa lalu. Satu-satunya yang merubah Ruve karena tidak seperti di masalalu dimana ia melihat Tia sebagai karakter yang dingin, sempurna serta sulit diketahui isi hatinya, disini Tia lebih tampak rapuh dengan hati yang hangat (tapi kuat secara mental). Karena Tia lebih dulu mendapat cinta dari lingkungannya, ia menjadi sosok yang menerima kekurangannya dan tidak memasang terlalu tinggi dinding. That's why, secara tidak langsung sebenarnya disini Tia lebih mudah didekati, dan Ruve lebih mudah menjangkaunya. Bahkan ketika di timeline ini Tia berusaha untuk menutup jarak antara dirinya dengan Ruve, walaupun dia mencoba untuk memberi dinding yang tinggi untuk hatinya, tapi perlu diketahui bahwa itu didasari karena rasa takut akan rasa tersakiti. Tidak seperti di masa lalu, ketika dinding itu dibangun karena ia ingin terlihat sempurna tanpa cacat sedikitpun, tanpa kelemahan sedikitpun.

Sebenarnya pesannya disini adalah, bahwa kelemahan di dalam diri kita tidak perlu disembunyikan. Karena kita manusia maka kita lemah, tapi disitulah kita memberikan ruang untuk orang menyembuhkan luka kita. Tetapi pada saat kita menuntut diri kita untuk menjadi pribadi yang sempurna, kita akan berusaha menutupi setiap luka dalam hati agar tidak terlihat oleh siapapun, tapi justru hati kita yang digerogoti dan otomatis tidak ada seorangpun yang mau mendekati kita karena kita tidak memberikan ruang.

So, kembali ke cerita ini... sangat masuk akal kalau di timeline ini, bukannya bisa lepas dari takdir, tapi Tia membuat Ruve jatuh cinta padanya. But, di timeline ini Tia melakukannya dengan cara yang sehat yaitu memiliki kehidupan dengan 'cinta'. Itulah kenapa, bukan salah Tia kalau ia akhirnya kembali memilih Ruve. Karena tidak hanya dirinya yang berubah, Ruve pun berubah. Tia hanya akan kembali seperti dulu, jika ia tidak mengubah cara berfikirnya, dan hanya fokus pada kesempurnaan, maka hanya itu yang akan membuatnya kembali ke lingkaran setan. Keinginan Tia untuk menyembuhkan hatinya itulah yang membuatnya juga ikut menyembuhkan hati Ruve. Bagiku, ini sweet banget sih, dan cerdas. Itulah kenapa aku menangis waktu akhirnya mereka bersama di masa kini.

Tapi kan banyak yang protes nih, kenapa sih Tia nggak sama Karsein aja? Kenapa sih dia malah sama Ruve lagi? Kenapa dia masuk ke lubang yang sama?

Well, menurutku justru kalau Tia nggak jatuh cinta sama Ruve yang 'sekarang', maka cerita ini jadi nggak ada artinya. Pesannya nggak akan tersampaikan.

Kan, disini Ruve nggak jahat...

Kalau Karsein jadi sama Tia disini, makna pesannya jadi tidak tersampaikan dong? Emang apa yang mau diselamatkan dari Tia? Di masa kini, Tia mendapatkan cinta yang sangat banyak. Ia tidak dibenci seperti masa lalu, ia mendapat lingkungan yang dibutuhkan untuk mentalnya. Support systemnya kuat. Dan Tiapun menjadi pribadi yang lebih sehat dengan mental yang kuat. Ia sudah diselamatkan oleh lingkungannya. Ia memiliki masa lalu yang bisa menjadi pelajaran untuk kesempatan keduanya. Jadi, kalau ceritanya Karsein sama Tia, maka cerita selesai.

Kenapa Tia harus sama Ruve lagi, karena ia harus menyelesaikan masalahnya selama ini. Karena dari semua pembelajaran, Tia harus tahu cara memaafkan sesuatu yang tidak salah padanya. Ya kan di timeline ini Ruve nggak jahat gitu lhooo masa iya dia nggak bisa maafin orang yang nggak salah sama dia. T.T Ruve malah terus tanpa menyerah deketin Tia saking dia itu ngelihat Tia disini sangat punya kemampuan untuk menghangatkan hatinya. Dia nggak perlu Jieun karena Tia mampu melakukannya.

That's whyyyy aku harap Tia jatuh cinta sama Karsein, tapi di kehidupan masa lalunya. Karena, Tia lebih terluka di masa lalu dan dia lebih butuh penyelamat. Dan aku tuuuh juga suka sama Karsein, aku juga sayang sama karakter ini. Aku juga pingin Karsein dapat pasangan yang memberikannya perasaan sekuat dirinya dengan Tia. Aku juga pingin Karsein bahagia. 

Tapiii... ergh.. kalau aku suruh milih, aku tetep pilih Ruve karena di timeline ini ia tahu Tia punya kemampuan untuk mencintainya dengan cara yang selama ini ia inginkan, nggak kayak di masa lalu, Tia mencintainya tapi tampak terlalu sempurna hingga tidak terjangkau (karena mentalnya yang nggak kuat dan lemah). Kalau di masa lalu, paham kenapa Ruve pilih Jieun, karena sebagai pelampiasan. Bukan apa yang Ruve mau, tapi lebih mending daripada nggak ada. Kalau di masa ini? Ya, Ruve lebih pilih Tia orang Tia itu karakternya udah impiannya Ruve banget kan.

So, aku kesulitan menerima sudut pandang Tia sama Karsein, karena kalau sama Karsein, logika ceritanya justru menjadi kabur. Masa lalu yang diceritakan panjang dan menyakitkan malah justru jadi tidak ada artinya kalau akhirnya sama Karsein. Ini masalah logika cerita ya, bukan perkara ngeship aja. Kalau ada yang berbeda pendapat, mungkin bisa kasih logika apa kesalahan Ruve di timeline sekarang yang bikin Tia harus membencinya. :)

Karena angts yang disajikan cerita ini mengingatkanku pada novel Too Late-nya Colleen Hoover maka aku bisa menyimpulkan seperti ini. Kenapa terpecah 2 kubu. Kalau baca novelnya Too Late, MLnya  mungkin kayak Carsein disini (kalau Carsein berada di masa lalu). Meskipun benci banget sama pacarnya si cewek yang toxic, tapi ada rasa ingin itu cowok tobat dan mencintai dengan cara yang benar. Sayang sampai akhir nggak terjadi. 

Huff...

saking beratnya cerita ini, akhirnya ini jadi review terpanjang sejauh ini.

Mohon maklum ya hahahaha. Habis aku gatel banget buat bahas ini.



Pertanyaan yang sering muncul:

Tapi kan, Ruve itu udah bunuh ayahnya Tia?
Iya, tapi Ruve yang mana? Ruve yang sekarang? Yang masih kecil dan nggak tau apa-apa? Emang dia waktu habis brojol tau gitu masa depannya bakal jadi apa dan kayak gimana? 
Dan pertanyaan ini agak konyol sih, di timeline kedua kan Bapake Tia sampai ending, sampai epilog kagak mati,T.T yg ada malah nitipin Tia ke Ruve dengan senyum hangat. 

Tapi kan, orang itu nggak semudah itu berubah?
Iya, emang nggak mudah berubah. Emang di timeline kedua, perkenalan Ruve  sama Tia cuma sehari dua hari? Emang psikologi Ruve di timeline kedua berubah gitu aja? Kagak! Bertahun2 lho, dari dia kecil sampai dia dewasa kepribadian dia growth.

Hm, tapi orang tuh nggak mungkin bisa berubah. Pasti ada tabiat2 Ruve di timeline pertama yang bakal tetep ada di timeline kedua?
Yakin? Orang nggak bisa berubah? Tanpa perlu punya kesempatan macam timeline kedua, banyak kok di dunia ini pembunuh aja bisa jadi orang baik. Orang lahir itu awalnya putih bersih, yang bikin mental dia tercorat-coret itu yang paling pertama adalah lingkungan. 
Ruve yang di timeline kedua, lahirnya juga putih bersih. Dan Tia adalah lingkungan hangat yang ia terima. Makannya dia berbeda dengan timeline pertama. Weh, bukan cuma Ruve lho, Tia aja berubah cuma karena dia membuat 'keputusan'

Tapi Tia bodoh sih, dia itu kan udah ngalamin trauma, kenapa malah datengin trigger utamanya?
No. Di beberapa tahun pertama, dia menjauhi trigger utamanya yaitu Ruve, 
sampai di titik dia sadar: orang yang dia pikir jadi trigger utamanya, di masa kini itu udah nggak ada, alias di timeline kedua, 'trigger' yang Tia maksud itu malah cuma berakhir sebagai 'ilusi'. 
Perasaan Tia nyata, tapi penyebabnya itu 'ilusi'. Ini mirip kalau kita mimpi buruk, trus mimpinya itu bikin trauma, tapi ketika kita terbangun, si penyebab trauma kita dalam mimpi itu ternyata ya nggak ada.




Salam, Adlina Haezah

Komentar

  1. Review yang menarik sis.. Saya suka, akhirnya tercerahkan 😂 baru baca ampe episode 4 soalnya :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. haii terimakasih, akhirnya ada yang sedikit tercerahkan dgn reviewku muehehehe.. aku harap kamu bakal lanjutin cerita ini, lalu bs kembali kesini untuk ikut menyumbangkan pendapat yaa.. :)

      Hapus
    2. Eh katanya tia gak bisa hamil kah?? Yg TL 2?? Kan dia keracunan tuh... Di novelnya gimana yaa?? Aku nyari gak dapat dapat eh

      Hapus
    3. di TL 1 tia ga punya anak krn ga ada yang sadar kalau dia selama ini konsum racun
      di TL 2 sudah ketahuan di awal jadi belum sampai parah, udah gitu beruntungnya di TL 2 Tia selalu diberkati pendeta jadi kayak disucikan gt kali ya.. nanti dia punya anak kok :)

      Hapus
  2. Eh tia bisa hamil gak di TL 2?? Kan dia keracunan tuh
    Di novelnya gimana yaa?? Aku gak nemu nemu

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau di novel lupa di bagian mana.. yg pasti waktu chapternya udah masuk ru jadi kaisar kayaknya

      Hapus

Posting Komentar

Syarat menambahkan komentar:

>> Jangan berkomentar dengan menggunakan Anynomous
>> Gunakan account google kamu atau jika tidak gunakan URL, yang penting ada nama kalian.. :)
>> Tidak menerima komentar berisi spam..
>> Apabila komentar tidak muncul, berarti komentar kalian belum di moderasi. Jadi tolong mengerti ya.. :)

terimakasih

-------------------------------------||-------------------------------------

Regulation to fill the comment box:

>> Don't use Anynomous
>> Use your google account or just your link/ URL. The main point is, always put your name here :)
>> Cannot receive any spam comment such as comment that it's not relevant with my topic
>> When your comment does not appear, it because I haven't approve that or I haven't read that. So just wait until I read that, please understand :)

Thank you