
Pengalaman saya bersama BNI
dimulai sejak saat saya kuliah, tepatnya di Institut Seni Indonesia Yogyakarta
sekitar 3 tahun yang lalu. Sebenarnya untuk berbankan sendiri ini bukan yang
pertama kalinya bagi saya. Dulu saya pernah membuat rekening tabungan ketika
masih di bangku SMA tetapi bukan BNI yang saya gunakan saat itu, dan penggunaan
bank tersebut berakhir ketika saya kehilangan dompet saya beserta atm saya.
Hanya saja karena saya malas mengurus ke kepolisian, dan karena sudah begitu
lama tidak digunakan, akhirnya saya mengikhlaskannya dan membiarkan kartu saya terblokir
dengan sendirinya. Kembali ke BNI, sebenarnya ketika saya pertama kali mengisi
surat pendaftaran ulang saat masuk kuliah, saya nyaris kegirangan karena saya
akan memiliki rekening baru, dan itu adalah sesuatu yang sudah saya tunggu
sejak lama. Yah, selama ini kemalasan saya menang sehingga saya tidak pernah
jadi-jadinya untuk berangkat membuat rekening baru. Tentu saja saya mendapatkan
kesempatan ini dengan cara yang cukup praktis karena semuanya nyaris diurus
oleh kampus tanpa saya harus turun tangan dan yang harus saya lakukan hanya
mengisi folmulir. Jelas saya puas. Sebentar lagi akhirnya punya rekening baru!!
Itu yang saya pikirkan saat itu dan setelah itu mulailah pengalaman saya bersama
BNI ketika dalam masa penantian rekening BNI yang baru.
Penantian saya itu akhirnya terlupakan
dengan kesibukan saya sebagai mahasiswa baru yang harus dibombardir dengan
ospek, pameran, kemudian pengalaman-pengalaman baru kuliah yang membuat saya tidak
sempat memikirkan tentang masalah rekening tersebut. Sejujurnya keinginan saya
agar cepat-cepat punya rekening baru itu seringkali muncul karena saya ingin
sekali memasukkan uang ke dalamnya, walaupun sebenarnya saya ini tidak punya
uang sih, tapi rasanya ingin mencoba menabung lagi. Rasanya lebih aman kalau
uang saya berada di bank, bukannya di tangan saya, karena saya yakin kalau di
tangan saya pasti akan habis secepat kilat. Sayangnya pada semester awal yang
penuh dengan pengenalan dan pengalaman baru tersebut, saya masih belum tahu
bagaimana agar saya bisa mendapatkan rekening baru BNI itu. Ketika saya
bertanya ke teman saya, ia hanya menjawab bahwa atm itu nanti akan diberikan
bersama dengan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) dan KTM masih sangat lama jadinya.
Ya sudah saya bersabar.
Hingga suatu hari kelas saya
dikabari bahwa KTM bisa diambil di rektorat. Saya termasuk yang paling depan
untuk segera mengambil kartu saya, sayangnya yang baru bisa diambil saat itu
hanya kartu mahasiswa saja tetapi saya tidak bisa mengambil kartu atm. Saya sempat
kecewa akan hal tersebut tetapi akhirnya kembali lupa karena kesibukan kuliah.
Barulah ketika akhir semester
tepat sebelum liburan, kelas kami dikabarkan bahwa atm sudah bisa diambil
beserta almameter. Karena sudah jelas bahwa atm yang akan di ambil, saya
bersemangat untuk menjadi yang pertama mengambil, tetapi ternyata ketika
dikabarkan rektorat sudah tutup, saya terpaksa harus menunda kegembiraan saya.
Hari berikutnya, sepulang sekolah, saya langsung melesat ke rektorat kemudian
saya akhirnya menerima amplop putih panjang. Ketika dibuka, disitulah saya
melihat kartu ATM dengan bentuk mirip KTM dengan foto saya dan di suratnya
dituliskan bahwa kartu ktm tersebut untuk bisa diaktifkan harus saya bawa dulu
ke kantor BNI terdekat untuk diganti pinnya agar bisa digunakan.
Beberapa hari berikutnya saya
baru sempat ke kantor BNI terdekat, yaitu kantor BNI di jalan paris dan disana
tanpa menunggu waktu yang lama saya akhirnya mendapatkan pin untuk kartu atm
saya. Disitu saya mendapatkan tabungan BNI baru, dan yang tertera disitu adalah
Taplus Mahasiswa. Ternyata ada uang yang tersangkut di atm saya, saya tidak
ingat karena ternyata itu adalah uang yang harus dibayarkan ketika dulu saya
pertama kali mengisi pendaftaran ulang kuliah. Dan dengan begitulah, untuk kedua
kalinya saya punya kartu ATM, buku tabungan, dan itu adalah dari BNI. Karena
dari BNI kampus, saya bisa menarik uang hingga 0 rupiah, dan saya sering kaget
karena kebanyakan teman saya harus menyisakan sekitar 50ribu di atmnya. Saya
baru tahu kalau itulah kelebihan atm mahasiswa. Saya juga suka karena BNI
menyediakan tempat setor uang tunai yang memudahkan saya untuk menabung tanpa
perlu keluar masuk kantor BNI, hanya tinggal melalui atm setor tunai terdekat.
Banyak pengalaman saya bersama
BNI yang membuat saya selalu paling menyukai menggunakan kartu BNI ini. Pertama
karena BNI Mahasiswa ini sangat membantu saya membayar uang kuliah, dan kalau
sudah ada uang di atm bisa langsung transaksi saja. BNI juga membuat saya memiliki
pengalaman mengurus uang beasiswa dimana saya harus meminta cap dari BNI dulu
agar bisa mengurus beasiswa di kampus. Tetapi lebih dari itu, saya juga sangat
menikmati transaksi mobile yang nyaris tidak pernah mengalami masalah dalam
waktu panjang. BNI sangat membantu saya melakukan transaksi melalui mobile dan
menu yang digunakan sangat mudah dan cepat, tidak sampai satu menit pokoknya.
Untuk potongannya adalah sekitar 1000 rupiah setiap kali saya melakukan
transaksi. Jadi memang harus dipastikan pulsanya penuh terus.
Pengalaman saya bersama BNI
lagi-lagi muncul ketika saya memiliki usaha dan harus melakukan transaksi cepat
tetapi tidak memiliki pulsa untuk melakukan mobile banking. Setelah mencoba
mencari tahu kesana kemari, akhirnya saya tahu bahwa BNI itu cukup mudah untuk dilakukannya
internet banking. Dan lagipula memang yang saya miliki saat itu hanya BNI, jadi
akan jauh lebih baik kalau semuanya saya larikan ke BNI termasuk untuk internet
banking, daripada saya harus membuat rekening baru iya kan? Apalagi jika
dipikir-pikir, sebenarnya internet banking tidak membutuhkan pulsa! Benar juga.
Akhirnya saya memutuskan tidak pakai lama melesat ke kantor BNI terdekat dan
mengurus untuk pembuatan internet banking. Ternyata membuat internet banking
sama sekali tidak susah! Biaya administrasinya sangat murah dan saya langsung
diuruskan dengan webnya, dengan penggunaan tokennya, termasuk juga password
tokennya, dan langsung saja bisa digunakan. Semenjak itu saya jadi kerajingan,
sedikit-sedikit saya pegang token, sedikit-sedikit melakukan transaksi.
Jadi, sekarang saya memiliki
hampir akses lengkap terhadap BNI yaitu atm, tabungan, mobile banking, dan
internet banking. Untuk usaha saya, internet banking jelas sangat membantu.
Saya tidak butuh waktu lama untuk melakukan transaksi dan halaman web bni juga
sangat lengkap, ada menu mutasi yang lengkap dan bisa direkap, melihat saldo,
pengeluaran, bisa difilter berdasarkan waktunya, dan transaksinya sendiri juga
sangat mudah. Bahkan saya sekarang jadi sering beli pulsa lewat BNI karena saya
tidak perlu keluar, hanya klik token dengan modal internet yang pastinya jaman
sekarang setiap orang pasti memiliki akses mudah ke internet sehingga bukan
menjadi hal yang rumit. Saya jarang mendapat masalah dan terhitung sangat aman
karena setiap 5 menit sekali web akan logout otomatis, bahkan web tidak bisa
dibuka di dua perangkat berbeda dalam waktu bersamaan, karena ditakutkan ada
pihak yang masuk ke rekening kita. Jadi, sampai saat ini saya masih sangat
nyaman bersama BNI! Dan Itulah pengalaman saya bersama BNI yang sangat
memuaskan selama 3 tahun terakhir ini.
Salam,
ADLN_haezh
Fanni belum berani pake mobile banking.
BalasHapuspake lah ffaaaaan XD
Hapus